Dapatkan Info Terbaru

Mengenal tentang “IPv6-only City”

Jun, 11 2024|Aris C. Risdianto

Dalam artikel ini, kita akan belajar tentang cerita kesuksesan penggelaran IPv6 di sebuah kawasan yang bisa kita dijadikan sebagai percontohan dalam melakukan penggelaran jaringan IPv6. Sebuah kawasan baru, Xiong’an adalah kota baru di Tiongkok yang didirikan pada tahun 2017 dan terletak sekitar 100 km di sebelah barat kota Beijing. Kota ini dijadikan sebagai sebuah “kota percontohan” dan dan bertujuan untuk menciptakan model kota digital masa depan yang dimana sebagian besar model kota tersebut digelar hanya menggunakan IPv6 sejak dari awal mula didirikan.

Kawasan Khusus IPv6

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah Xiong’an memprioritaskan penggelaran IPv6, yang mencakup perencanaan dan desain tingkat tinggi untuk penggelaran sekitar 198.000 buah sensor untuk setiap kilometer persegi, sehingga menghasilkan tingkat kepadatan perangkat lebih dari 1 juta terminal Internet of Things (IoT) per kilometer persegi-nya.

Gambar Topologi jaringan khusus IPv6 Xiong'an.

Untuk mengatasi risiko silo jaringan, Xiong’an telah menerapkan sistem transisi IPv4/IPv6 pada tingkat kota, yang memfasilitasi akses antara sumber daya IPv6 dan IPv4. Sistem ini bertujuan untuk menyederhanakan pengiriman konten, menghindari semua kompleksitas yang terkait dengan pengiriman layanan dual-stack ke seluruh pengguna jaringan.

Dengan sistem transisi seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah ini, jaringan optik dan jaringan 5G hanya berbasiskan jaringan IPv6, dengan menggunakan teknologi SRv6 untuk melakukan penyekatan atau slicing jaringan dan melayani berbagai virtual private network (VPN) tanpa memerlukan jaringan overlay. Jaringan optik perkotaan diutamakan untuk membawa perangkat pengelolaan perkotaan, seperti kamera, lampu lalu lintas, radar, dan sebagainya. Perangkat-perangkat tersebut menerapkan sistem operasi jaringan masa depan yang diperlukan untuk menentukan fungsi jaringan hanya dengan melalui perangkat lunak dan untuk memenuhi persyaratan deterministik berbagai layanan. Sedangkan jaringan metro merupakan jaringan dual-stack dalam broadband publik karena masih adanya tantangan bagi residensial gateway untuk sepenuhnya mendukung IPv6. Tantangan ini dapat diatasi dengan memberikan subsidi terminal dan layanan pada pelanggan.

Gambar sistem transisi IPv4 ke IPv6 tingkat kota.

Sistem transisi IPv4 ke IPv6 mendistribusikan konten antar jaringan IPv4 dan IPv6 yang berbeda, untuk menghasilkan penerapan konten dalam jaringan single-stack IPv6 ke dalam Xiong'an dan pengiriman konten dual-stack ke dunia luar. Transisi ini menyederhanakan kompleksitas sistem dalam skala besar untuk mengurangi masalah kompatibilitas protokol dalam setiap perangkat pengguna.

Pusat komputasi

Kota Xiong'an juga telah membangun city computing center atau 'pusat komputasi kota' untuk menyediakan data center, cloud computing, edge computing, superkomputer, dan kemampuan layanan lainnya bagi perusahaan dan institusi hanya dengan menggunakan jaringan IPv6 saja. Namun jaringan keluar ke Internet dan ke 'area' jaringan yang menyediakan layanan pada umumnya tetap menggunakan jaringan dual-stack. Sistem transisi yang diterapkan pada area dual-stack dalam pusat komputasi kota ini menyediakan layanan peningkatan cloud berbasis IPv6 melalui IPv6 as a Service (6aaS) bagi semua sistem IPv4 yang sudah ada dan sistem yang sudah kompatibel dengan sistem IPv6 yang baru.

Keamanan

Penggelaran untuk lebih dari satu juta terminal IoT per kilometer persegi dengan alamat IPv6 yang dapat dirutekan secara global telah membawa tantangan baru terhadap keamanan jaringan di kota ini. Untuk mengatasi tantangan keamanan tersebut, sistem keamanan berbasis IPsec digunakan untuk memastikan keamanan jaringan dan mencegah penyadapan data selama ditransmisikan, dan teknologi blockchain digunakan untuk mengenkripsi blok data utama yang dikirimkan untuk mencegah gangguan pada data tersebut.

Manajemen alamat IP tingkat kota

Xiong'an telah menerima alokasi IPv6 sebesar /28 (atau setara dengan sekitar 1 juta sub-jaringan akhir /48 yang dapat dirutekan, dan lebih dari 256 juta sub-jaringan /56 untuk konsumen atau perangkat terminal) dari APNIC untuk menyediakan layanan aplikasi dengan blok alamat IPv6 bagi pemerintah, semua perusahaan, dan semua penduduk yang ada disana. Para pengguna jaringan memiliki aset alamat IPv6 mereka sendiri untuk memisahkan alamat tersebut dengan alamat IP untuk jaringan akses mereka, dan untuk menghindari penggunaan IP privat dan perangkat NAT sehingga akan meningkatkan usaha perluasan jaringan IPv6. Kemudian protokol DHCPv6 digunakan untuk menyediakan layanan alokasi alamat IPv6 yang dinamis dan terpusat untuk terminal-terminal IoT, sehingga mengurangi beban kerja konfigurasi secara manual dan untuk mendukung kemampuan Stateless Autoconfiguration (SLAAC) dalam jaringan.

Sumber: https://blog.apnic.net/2024/01/23/the-ipv6-city-xiongan-china/