March, 13 2023
Setiap perangkat yang terhubung ke Internet memerlukan nomor unik agar dapat terhubung dengan perangkat lain di jaringan. Angka-angka ini, atau alamat Internet Protocol (IP) adalah bagian utama dari cara bagaimana Internet beroperasi. Saat ini, banyak perangkat yang terhubung ke Internet saat ini berjalan di Internet Protocol versi 4 (IPv4). Namun, karena pertumbuhan Internet yang luar biasa selama dekade terakhir, saat ini hampir tidak ada lagi alamat IPv4 yang tersedia. Oleh karena itu, dikembangkanlah alamat IP generasi berikutnya, IPv6, pada pertengahan 1990-an. IPv6 dikembangkan untuk menggantikan versi IPv4, karena hanya memiliki 3,7 miliar jumlah alamat IPv4 unik yang tersedia untuk digunakan di Internet seluruh dunia. Sedangkan secara teori alamat IPv6 mempunyai 340 triliun alamat yang bisa digunakan oleh semua perangkat di dunia. Alamat IPv6 terdiri dari 128 bit dan biasanya ditampilkan sebagai urutan digit heksadesimal, dipisahkan oleh karakter titik dua ( : ).
Contoh alamat IPv6: 2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334
Dimana setiap grup memiliki panjang hingga empat digit heksadesimal, dan setiap alamat dapat terdiri dari delapan grup.
Alasan paling sederhana karena ruang alamat IPv4 yang tersedia hampir habis secara global tetapi permintaan alamat IP masih terus berlanjut seiring pertumbuhan Internet. Diperkirakan hanya sekitar 40% populasi dunia saat ini memiliki akses Internet, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 52% pada tahun 2020. Pada saat yang sama, jumlah perangkat yang terhubung ke Internet akan tumbuh secara masif, seperti mobile broadband dan Internet of Things menjadi kenyataan. Dan diperkirakan akan mencapai sekitar 26~50 miliar perangkat yang terhubung ke Internet pada tahun 2020. IPv6 mampu menawarkan alamat IP yang cukup besar, sehingga apabila Internet masa depan membutuhkan lebih dari 100 triliun perangkat, itu hanya akan menghabiskan hanya 5% dari ruang alamat IPv6 yang tersedia. Jelas bahwa satu-satunya cara untuk mendukung pertumbuhan Internet di masa depan adalah melalui pengadopsian IPv6, sebagai alamat IP generasi berikutnya.
Meskipun kita sadar perlu menghadapi tantangan besar karena habisnya alamat IPv4, namun terserah kepada setiap orang di komunitas Internet untuk memainkan peran mereka dalam mengadopsi IPv6 secara global. Karena kita tahu bahwa IPv4 dan IPv6 tidak saling berbicara langsung. Artinya, jika konten dan layanan Anda hanya tersedia melalui IPv4, maka calon pelanggan yang menggunakan IPv6 tidak akan dapat mengakses situs web Anda. Untuk mengatasi masalah ini, semua organisasi baik di sektor publik maupun swasta perlu menerapkan IPv6 dan menjalankannya bersama-sama dengan IPv4 (atau yang dikenal sebagai alamat IP dual stack) di masa mendatang.
Apa keuntungan pindah ke IPv6?
Secara umum pindah ke IPv6 akan memberikan keuntungan seperti dibawah ini:
Secara teknis IPv6 juga menawarkan keuntungan seperti berikut ini:
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut silahkan hubungi Kami melalui e-mail helpdesk@idnic.net atau hostmaster@idnic.net ya. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat!
Kontributor: Aris C. Risdianto
Sumber referensi:
https://www.ripe.net/publications/ipv6-info-centre/deployment-planning
https://www.apnic.net/community/ipv6/