Tentu saja hanya kebetulan bahwa ketua Satgas adalah orang yang sama dengan anggota ICCB yang lama, dan Dave Clark tetap menjabat sebagai ketuanya. Setelah beberapa kali berganti keanggotaan di IAB, Phill Gross menjadi ketua Satuan Tugas Rekayasa Internet (IETF) yang direvitalisasi, yang pada saat itu hanya merupakan salah satu Satuan Tugas IAB. Seperti yang kita lihat di atas, pada tahun 1985 terdapat pertumbuhan luar biasa dalam sisi praktis/rekayasa Internet. Pertumbuhan ini mengakibatkan ledakan kehadiran pada pertemuan IETF, dan Gross terpaksa membuat substruktur IETF dalam bentuk kelompok kerja.

Pertumbuhan ini dilengkapi dengan ekspansi besar-besaran di komunitas. DARPA tidak lagi menjadi satu-satunya pemain utama dalam pendanaan Internet. Selain NSFNet dan berbagai kegiatan yang didanai pemerintah AS dan internasional, minat terhadap sektor komersial mulai tumbuh. Juga pada tahun 1985, baik Kahn dan Leiner meninggalkan DARPA dan terjadi penurunan aktivitas Internet yang signifikan di DARPA. Akibatnya, IAB dibiarkan tanpa sponsor utama dan semakin mengambil alih kepemimpinan.

Pertumbuhan terus berlanjut, menghasilkan substruktur yang lebih jauh lagi baik dalam IAB maupun IETF. IETF menggabungkan Kelompok Kerja ke dalam Area, dan menunjuk Direktur Area. Kelompok Pengarah Rekayasa Internet (IESG) dibentuk dari Direktur Area. IAB menyadari semakin pentingnya IETF, dan merestrukturisasi proses standar untuk secara eksplisit mengakui IESG sebagai badan peninjau utama standar. IAB juga melakukan restrukturisasi sehingga Satuan Tugas lainnya (selain IETF) digabungkan menjadi Satuan Tugas Riset Internet (IRTF) yang diketuai oleh John Postel, dengan satuan tugas lama berganti nama menjadi kelompok penelitian.

Pertumbuhan di sektor komersial membawa serta meningkatnya kekhawatiran mengenai proses standar itu sendiri. Dimulai pada awal tahun 1980-an dan berlanjut hingga hari ini, Internet tumbuh melampaui akar penelitiannya, mencakup komunitas pengguna yang luas dan peningkatan aktivitas komersial. Peningkatan perhatian diberikan untuk menjadikan proses ini terbuka dan adil. 

Penulis: Ahmad Alkazimy