Mar, 08 2021|Sahila Aurellia Widyadhari
Jakarta - Sejak IDNIC memindahkan Database Whois dan mengelolanya sendiri sejak 2018, terdapat banyak perubahan yang terjadi pada record Whois IDNIC. Ada kasus dimana NIC-HDL atau kode unik yang diberikan kepada setiap person, role, dan organisation object yang dibuat oleh member IDNIC conflict dengan object yang dibuat oleh member APNIC (person).
Contohnya saat Dani Jenggala, member IDNIC membuat person object, hasilnya adalah NIC-HDL DJ1-AP. Kemudian Dave Jepchot, member APNIC membuat person object di waktu yang sama, maka akan mendapatkan NIC-HDL DJ1-AP juga.
Kasus ini membuat inkonsistensi data pada contact person IP Address & ASN yang ada di database IDNIC, seperti DJ1-AP jika dilihat pada database Whois akan muncul dua record yang berbeda.
Apa Dampak dari Perubahan Ini?
IDNIC akan mengubah semua NIC-HDL dengan suffix -IDNIC karena suffix -AP sudah tidak berlaku lagi. Dari yang sebelumnya DJ1-AP, menjadi DJ1-IDNIC. Hal ini akan berlaku untuk semua NIC-HDL yang sudah ada dan yang baru dibuat harus menggunakan suffix -IDNIC.
Bagaimana Timeline Perubahan NIC-HDL?
Update terbaru timeline NIC-HDL dapat diakses melalui link berikut https://idnic.net/publications/detail/pembuatan-whois-object-yang-memiliki-nic-hdl-tetap-menggunakan-suffix-ap-untuk-sementara/MTg5?type=news
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, jika ada pertanyaan silahkan hubungi kami melalui: